Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips/Skema Rangkaian Robot Line Follower 2 Sensor (Driver Transistor)

Robot Line follower atau Robot pengikut jalur/garis merupakan robot yang cara kerjanya merupakan mengikuti garis pada lintasan (track) dan bergerak mengikutinya. Selain disebut line follower, robot ini sering juga disebut line tracer.

Robot ini banyak dijadikan dasar pembelajaran robot pada sekolah dan universitas. Robot ini merupakan sebuah sistem paling sederhana yang merupakan dasar untuk cara kerja sebuah sistem robotik.

Disebut line follower analog merupakan karena komponen kontrol yang digunakan merupakan IC analog  Op-Amp. IC ini berberperan sebagai komparator yang membandingkan data dari sensor dengan input analog yang berasal dari Trimpot. 

Line follower kit (via: www.filipeflop.com)

Untuk dapat beroperasi, sebuah sistem robotik harus memiliki tiga hal dasar yaitu :

1. Sensor

Sensor merupakan sebuah alat yang berperannya mendeteksi perubahan lingkungan dan menggantinya menjadi sinyal listrik. 

Perubahan lingkungan yang dideteksi diantaranya merupakan temperature, cahaya, suara, fluks magnet, maupun tekanan. Robot line follower sendiri menggunakan sensor cahaya yaitu Photodioda atau Phototransistor

2. Rangkaian Kontrol / Proses

Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang memproses sinyal dari sensor dan menghasilkan logika untuk dikirim ke rangkaian Aktuator. 

Kontrol dapat dibangun dari komponen elektronika seperti IC digital, IC Komparator dan mikrokontroller. Pada line follower analog komponen kontrol menggunakan IC Op-Amp tipe LM-358. 

3. Aktuator / Penggerak

Aktuator merupakan alat yang berperannya merupakan mengganti sinyal listrik menjadi gerakan mekanis. Sinyal listrik diperoleh dari logika yang di proses oleh rangkaian kontrol. Aktuator pada Robot line follower menggunakan Motor DC daya kecil. 

Driver Aktuator

Sinyal dari rangkaian Kontrol hanya memiliki daya yang kecil, yaitu sekitar 20mA saja. Sedangkan Aktuator memerlukan daya ratusan mA sampai beberapa Ampere. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah Driver. 

Pada rangkaian sebelumnya kita telah mengupas line follower yang menggunakan Driver Relay. Kekurangan pada relay merupakan harganya yang cukup mahal dan menghasilkan bunyi akibat dari pergerakan mekanis pada armaturenya. 

Komponen yang sering digunakan sebagai alternatif penggunaan relay merupakan transistor. Transistor yang digunakan merupakan transistor tipe driver yang memiliki karakteristik penguatan yang kecil namun kemampuan arus yang besar. Transistor yang digunakan pada rangkaian ini menggunakan tipe BD139. 

Komponen Yang Digunakan

  1. Resistor 330 (1/4W) = 2 pcs
  2. Resistor 1K (1/2W) = 14 pcs
  3. Trimpot 10K = 2 pcs
  4. LED Superbright Putih 5mm = 2 pcs
  5. LED Superbright merah 3mm = 4 pcs
  6. Photodioda 5mm = 2 pcs
  7. IC LM358 = 2 pcs
  8. Transistor BD139 = 8 pcs
  9. Diode 1N4148 = 8 pcs
  10. Motor DC gearbox = 2 pcs

Komponen penunjang lain

  1. Akrilik untuk body 
  2. Papan PCB
  3. Stand baterai AA 4 Slot 
  4. Pin Header 40pin
  5. Heatsink (bila perlu)

Skema Rangkaian 


Skematik rangkaian

Skema diatas merupakan untuk satu sisi saja, sehingga untuk membuat robot rangkaian tersebut harus dibuat ganda untuk kedua sisi kanan dan kiri. 

Transistor yang digunakan dirangkai dalam konfigurasi jembatan H (H -bridge). Artinya, Motor DC akan berputar apabila 2 buat transistor yang saling bersinggungan aktif sehingga membuka jalan agar arus listrik dapat mengalir dari VCC ke ground melalui Motor DC. 

Sumber tegangan yang digunakan berasal dari baterai AA 1.5V yang dirangkai seri sebanyak 4 buah. Dengan rangkaian seri maka total tegangan pada robot merupakan 1.5 X 4 = 6V.